20 april 2009, Sebuah meteor yang jatuh ke bumi menimpa Susan Murphy (Reese Witherspoon) yang akan segera melangsungkan pernikahan. Meski tak menyebabkan luka pada tubuh Susan namun meteor tersebut membawa dampak pada Susan. Meteor itu menjadikan Susan seorang raksasa. Perubahan fisik ini jelas mengacaukan kehidupan Susan yang semula normal.
Pemerintah yang menyadari potensi Susan kemudian membawa raksasa wanita ini ke sebuah fasilitas milik militer yang khusus mengumpulkan para penghuni bumi yang memiliki 'keistimewaan' seperti Susan. Di fasilitas ini Susan kemudian bertemu dengan monster lain seperti Dr. Cockroach, Ph.D. (Hugh Laurie), Missing Link (Will Arnett) dan B.O.B. (Seth Rogen).
Saat sebuah armada pesawat ruang angkasa dari dunia lain yang dipimpin Gallaxhar (Rainn Wilson) datang untuk menguasai bumi, mau tak mau Jenderal W.R. Monger (Kiefer Sutherland) yang memimpin tim monster ini harus mengerahkan pasukannya untuk melindungi bumi dari serangan para makhluk asing itu.
Teknologi film 3D memang bukanlah hal yang baru. Film yang dibuat dengan teknologi ini sudah muncul cukup lama dan hingga saat ini sepertinya masih belum mampu mengambil alih posisi format 2D. Banyak alasan yang membuat format ini tak terlalu populer di jalur film mainstream. Salah satunya adalah, sampai saat ini, format ini hanya muncul untuk memberi kesan 'wah' pada sebuah film. Tak lebih dari itu.
Tapi dalam kasus film MONSTERS VS. ALIENS ini, fitur 3D ini berhasil mengangkat film ini ke level yang lebih tinggi. Itu karena film ini sebenarnya tak berisi apa pun. Tanpa fitur 3D maka film ini hanya jadi sebuah film animasi yang lebih cocok dikonsumsi anak-anak. Ini patut disayangkan karena film ini sebenarnya didukung oleh pengisi suara yang berbakat seperti Reese Witherspoon, Seth Rogen, Will Arnett dan tentu saja Kiefer Sutherland.
Akhirnya kemampuan para voiceover itu jadi terasa sia-sia karena tak didukung dengan script yang cukup kokoh. Karakter Susan Murphy, misalnya, dibuat begitu datar sehingga Reese Witherspoon tak bisa berbuat banyak untuk membuat tokoh sentral ini lebih 'hidup'. Bahkan dari ide cerita pun film ini bisa dibilang sudah basi. Ide yang sama sudah diusung banyak film yang beredar jauh lebih dulu dari film ini.
Mau tak mau yang tersisa memang hanyalah wow factor yang ditawarkan oleh format 3D-nya. Penonton dibuat sibuk mengagumi tampilan luar sampai-sampai mereka tak sempat memperhatikan kekuatan alur cerita atau dialog yang sebenarnya jadi unsur penting dalam menilai sebuah film. Berbeda rasanya saat menonton MONSTERS VS. ALIENS dengan WALL-E yang punya kekuatan hampir di semua sisi, kecuali kenyataan bahwa WALL-E tak dibuat dalam format 3D tentunya. Jadi, sepertinya belum cukup alasan untuk menggeser format 2D dengan format 3D.
0 komentar:
Posting Komentar