Recent Post

Rabu, 28 April 2010

Teknikal Indikator (Parabolic SAR) dan ADX


Teknikal Indikator (Parabolic SAR)
Parabolic SAR juga dibuat oleh pembuat RSI yaitu J. Welles Wilder pada tahun 1978 bukunya New Concepts in Technical Trading Systems. Parabolic SAR adalah indikator yang bisa menentukan titik stop loss, SAR sendiri artinya Stop And Reverse.

Cara penggunaannya
Jika titik SAR ada diBAWAH = Jika titiknya berjumlah 1-3, signal Uptrend. Kalau titiknya lebih dari
3, uptrend telah terjadi
Jika titik SAR ada diATAS = Jika titiknya berjumlah 1-3, signal Downtrend. Kalau titiknya lebih dari 3, Downtrend telah terjadi.
Cukup mudah bukan ?

Sekedar tambahan Parabolic SAR ini baik digunakan jika market sedang buka, dan kurang baik jika pasar sedang “sideways”



Teknikal Indikator ( ADX )
Indikator ini juga dibuat oleh pembuat Parabolic SAR dan RSI, hebat yah ini orang
Indikator ini untuk mengukur kuat/lemah suatu Trend, Uptren/Downtren
Indikator ini terdiri dari :
1. Garis ADX (Warna Hijau)
2. Garis D- (Warna Merah)
3. Garis D+ (Warna Biru)

Cara penggunaannya :
Garis ADX berada di daerah 0-20 = jangan ambil posisi, karena harga masih dalam tahap konsolidasi (posisi A pada gambar)
Garis ADX berada di daerah 20-30 = Siap-siap ambil posisi, karena didaerah ini harga mulai bergerak baik Uptren atau downtren (posisi B pada gambar)
Garis ADX berada di daerah 30-40 = Tren yang terjadi sedang KUAT, baik uptren maupun Downtren. (posisi C pada gambar)
Garis ADX berada di daerah 40-100 = Tren yang sedang KUAT, sebentar lagi akan berakhir (posisi D pada gambar)
Sedangkan Garis D- dan D+ berguna untuk :
D+ memotong D- dari bawah, signal Uptrend
D- memotong D+ dari bawah, signal Downtrend



0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More