Recent Post

Selasa, 02 Maret 2010

Fibonacci Sebagai Leading Indikator

Leading indicator adalah “tools” yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengetahui perkiraan arah market dan batasan-batasan (support-resistance) serta aturan entry dan exit di market sebelum terjadinya pergerakan harga yang signifikan. Lain halnya dengan Lagging indicator berfungsi memperkirakan entry dan exit pada
saat harga sedang bergerak (misalnya : Moving Average, MACD, Stochastic, dan lain-lain)

Kenapa harus Fibonacci?

• Market swing mencerminkan prilaku manusia
• Prilaku manusia berhubungan dengan fenomena alami
• Hukum alam dapat diukur menggunakan sejumlah deret angka Fibonacci

Leonardo adalah “Son of Guilielmo Bonacci”, “Figlio” dalam bahasa Italia, artinya “Son”. Bertahun-tahun kemudian disingkat menjadi Fibonacci, Leonardo Bonacci adalah seorang ahli matematika terkenal pada jamannya, di tahun 1175. Ia mengembangkan sejumlah deret angka Fibonacci :



1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, …


1 + 1 = 2, 1 + 2 = 3, 2 + 3 = 5, 3 + 5 = 8 ……..dan seterusnya

Bagaimanapun rasio ini bersifat irasional, dan tidak berakhir. Jika setiap bilangan dibagi dengan angka sebelumnya/ didepannya (misal: 13 dibagi 8) maka akan menghasilkan nilai 1,6180339 …,akan semakin tinggi dan rendah di nilai selanjutnya. Tapi digenapkan menjadi 1,618 disebut Golden Section atau juga Divine Proportion.

Kita akan selalu melihat masing-masing angka Fibonacci dalam pergerakan komoditi, forex dan sebagainya. Swing dari ratio sekitar 1.618 di harga High ataupun Low , angka Fibonacci akan selalu ditemukan dalam prinsip Elliot Wave. Manusia secara nurani akan mencari “Divine Proportion” – Kesetimbangan – Perimbangan, yang akan memuaskan dirinya di level nyaman.

FIBONACCI RATIO IN GEOMETRY

“Golden Section” di garis lurus

Ahli matematika Yunani, Euclid menghubungkan Golden Section ke dalam garis lurus.

Garis AB adalah panjang L, terbagi menjadi 2 bagian di C. AC dan CB adalah a dan b. Jika C adalah L : a atau a : b sebagai “Golden Ratio”. Dengan kata lain, C membagi garis AB menjadi 2 bagian ratio yaitu 1.618 dan 0.618.

MEMPREDIKSI WAVE 5 DENGAN RASIO FIBONACCI

Akhir dari wave 5 bisa diidentifikasikan dengan menggabungkan Rasio Fibonacci ke dalam analisa. Kita tahu bahwa ada 2 (dua) rasio dalam rangkaian penghitungan Fibonacci biasa digunakan yaitu 1.618 dan 0.618.

Dengan menggabungkan rasio Fibonacci kedalam bentuk wave 5, lihat pada gambar chart weekly AUD/USD (3-8), target harga dapat dihitung. Bahkan sebelum harga itu terjadi, tetapi tentukan dulu besarnya koreksi dari bottom ke top price.

SWING SIZE (UKURAN KOREKSI ATAU TREND)

Harga seringkali berubah-ubah dalam range sempit, maka perlunya mengabaikan semua pergerakan kecil tersebut (noise).

Nilai minimal koreksi dibutuhkan untuk membuat perhitungan rasio Fibonacci terbaik. Karena itu maka chart dengan time frame dibawah 1 jam tidak menjadi tolak ukur. Itu disebabkan karena pada time frame tersebut harga kadang bergerak acak dan tidak bisa ditebak.

Elliot mencatat, “Dalam market yang cepat, range Daily sangat pokok, dan perjam sangat berguna, walaupun tidaklah menjadi pokok utama.

Biasanya koreksi untuk swiss franc, yen dan euro adalah 100 basis poin. Sedangkan Poundsterling 200 basis poin. Jika kita menggunakan chart weekly; besarnya koreksi kadang 2 kali dari besarnya koreksi pada daily chart.

Sumber Forexindo


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More